Senin, 23 Maret 2009

Surga dan Neraka Membuat Lupa Pengalaman Hidup di Dunia

Allah menggambarkan kehidupan dunia ini sebagai senda gurau dan permainan belaka. Sementara kehidupan akhirat sebagai kehidupan yang sebenarnya. Artinya, Allah mengkondisikan kita untuk memandang dunia dengan santai tidak terlalu serius. Karena di dunia ini tidak ada keadaan yang benar-benar bisa dikatakan bahagia atau sebaliknya sedih. Di dunia ini tidak ada keberhasilan hakiki maupun kegagalan sejati. Segala sesuatu di dunia ini bersifat fana alias sementara. Kadang seseorang bahagia kadang seseorang sedih. Kadang ia berhasil kadang ia gagal. Itulah dunia dengan segala tabiat sementaranya.

Sebaliknya dengan kehidupan dunia, kehidupan akhirat merupakan kehidupan sejati. Tidak ada orang berbahagia di akhirat untuk jangka waktu singkat saja. Dan tidak ada pula yang mengalami penderitaan sementara saja, kecuali Allah menghendaki selain itu.

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS Al-Ankabut ayat 64)

Allah ta’aala menghendaki agar orang bertaqwa memandang kehidupan akhirat dengan penuh kesungguhan karena di sanalah kehidupan sejati akan dijalani manusia. Sedangkan terhadap dunia Allah ta’aala menghendaki orang bertaqwa agar berlaku proporsional saja dan tidak terlampau ngoyo dalam meraih keberhasilannya. Sebab kehidupan dunia ini Allah ta’aala gambarkan sebagai tempat dimana orang sekedar bermain-main dan bersenda-gurau.

Namun dalam kehidupan kita dewasa ini kebanyakan orang malah sangat serius bila menyangkut urusan kehidupan dunia. Mereka siap mengerahkan tenaga, fikiran, dana dan waktu all out untuk menggapai keberhasilan duniawinya. Sedangkan bila menyangkut urusan akhirat mereka hanya mengerahkan tenaga dan waktu sisa, fikiran sampingan serta dana receh. Jika hal ini terjadi kepada kaum kafir alias tidak beriman kita tentu bisa maklumi. Tapi di dalam zaman penuh fitnah ini tidak sedikit saudara muslim yang kita saksikan bertingkah dan berpacu merebut dunia laksana kaum kafir. Allah memang menggambarkan bahwa kaum yang tidak beriman sangat peduli dan faham akan sisi material kehidupan dunia ini. Namun mereka lalai dan tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai kehidupan akhirat.

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS ArRuum ayat 7)

Sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhu pernah berkata: ”Bilamana manusia menemui ajalnya, maka saat itulah dia bangun dari tidurnya”. Sungguh tepat ungkapan beliau ini. Sebab kelak di akhirat nanti manusia akan menyadari betapa menipunya pengalaman hidupnya sewaktu di dunia. Baik sewaktu di dunia ia menikmati kesenangan maupun menjalani penderitaan. Kesenangan dunia sungguh menipu. Penderitaan duniapun menipu.

Saat manusia berada di alam akhirat barulah ia akan menyadari betapa sejatinya kehidupan di sana. Kesenangannya hakiki dan penderitaannya sejati. Surga bukanlah khayalan dan sekedar dongeng orang-orang tua di masa lalu. Begitu pula dengan neraka, ia bukan suatu mitos atau sekedar cerita-ceirta orang dahulu kala. Surga dan neraka adalah perkara hakiki, saudaraku. Sehingga Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan dengan deskripsi yang sangat kontras dan ekstrim mengenai betapa berbedanya tabiat pengalaman hidup di dunia yang menipu dengan kehidupan sejati akhirat. Perhatikanlah baik-baik hadits di bawah ini:

“Pada hari kiamat didatangkan orang yang paling nikmat hidupnya sewaktu di dunia dari penghuni neraka. Lalu ia dicelupkan ke dalam neraka sejenak. Kemudian ia ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kebaikan, pernahkah kamu merasakan suatu kenikmatan?” Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb.” Dan didatangkan orang yang paling menderita sewaktu hidup di dunia dari penghuni surga. Lalu ia dicelupkan ke dalam surga sejenak. Kemudian ditanya: ”Hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kesulitan, pernahkah kamu merasakan suatu kesengsaraan?” Maka ia menjawab: ”Tidak, demi Allah, ya Rabb. Aku tidak pernah merasakan kesulitan apapun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan apapun.” (HR Muslim 5018)

Mengapa orang pertama ketika Allah tanya menjawab bahwa ia tidak pernah melihat suatu kebaikan serta merasakan suatu kenikmatan, padahal ia adalah orang yang paling nikmat hidupnya sewaktu di dunia dibandingkan segenap manusia lainnya? Jawabannya: karena Allah telah paksa dia merasakan derita sejati neraka –sejenak saja- cukup untuk membuat ingatannya akan segala kenikmatan palsu yang pernah ia alami sewaktu di dunia terhapus begitu saja dari ingatannya. Sebaliknya, mengapa orang kedua ketika Allah tanya menjawab bahwa ia tidak pernah melihat suatu kesulitan atau merasakan suatu kesengsaraan, padahal ia orang yang paling susah hidupnya sewaktu di dunia dibandingkan segenap manusia lainnya? Jawabannya: karena Allah telah izinkan dia merasakan kesenangan hakiki surga –sejenak saja- cukup untuk membuat ingatannya akan segala penderitaan palsu yang pernah ia alami sewaktu di dunia terhapus begitu saja dari ingatannya. Subhaanallah wa laa haula wa laa quwwata illa billah...!!!

Saudaraku, sungguh kehidupan dunia ini sangat tidak pantas kita jadikan ajang perebutan dan perlombaan. Sebab menang di dunia pada hakikatnya hanyalah menang yang menipu. Demikian pula sebaliknya, kalah di dunia hanyalah kalah yang menipu. Saat manusia diperlihatkan surga dan neraka di akhirat kelak, sadarlah ia betapa naifnya perlombaan merebut keberhasilan dunia ini dibandingkan dengan kenikmatan hakiki dan abadi surga yang jauh labih patut ia kejar dan usahakan semaksimal mungkin. Sadarlah ia betapa lugunya ia saat di dunia berusaha mengelak dari segala derita dan kesusahan dunia jika dibandingkan dengan derita sejati dan lestari neraka yang jauh lebih pantas ia berusaha mengelak dan menjauh darinya.

Pantas bila Allah gambarkan bahwa saat sudah dihadapkan dengan azab neraka orang-orang kafir bakal berharap mereka dapat menebus diri mereka dengan sebanyak apapun yang diperlukan, andai mereka sanggup. Tentunya pada saat itu mereka tidak sanggup dan tidak berdaya.

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebus diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih.” (QS Al-Maaidah ayat 36)

Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia puncak cita-cita kami dan batas pengetahuan kami. Amin ya Rabb.-




Rabu, 18 Maret 2009

LOWONGAN DI AKHIRAT

LOWONGAN DI AKHIRAT

Sebuah lowongan istimewa telah dipersiapkan sebelum alam ini diciptakan. Lowongan ini terbuka bagi semua orang tanpa pengecualian, tanpa melihat pengalaman kerja, tanpa ijazah, tanpa koneksi. Lowongan ini terbuka bagi semua pengangguran maupun yang sedang bekerja dengan latar belakang apapun, baik direktur, gubernur, tukang becak, perampok, koruptor, pembunuh, pendeta, kyai, para dermawan, dll. Setiap pelamar dijamin pasti diterima di salah satu posisi yang disediakan, bahkan yang tidak melamar sekalipun pasti diterima !

LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI :

A. Penghuni Syurga

B. Penghuni Neraka

UNTUK POSISI A DISEDIAKAN FASILITAS DAN KOMPENSASI SBB :

Sebelum kandidat diberi fasilitas final berupa Syurga yang kekal abadi, kandidat dijamin akan memperoleh training outdoor dan indoor, berupa :

1. Nikmat kubur.

2. Jaminan perlindungan di Padang Mahsyar.

3. Keselamatan meniti Sirath-al mustaqim.

Syurga memiliki berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan dunia. Rasulullah bersabda, “Demi Allah, dunia ini dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia” (HR Muslim). Nikmat yang lebih indah dari syurga adalah ‘merasakan’ ridha Allah dan kesempatan merasakan ‘wajah’ Allah, inilah puncak segala kenikmatan, inilah kenikmatan yang tak mampu dibayangkan manusia, yaitu keindahan menikmati sifat-sifat dan kalam murni Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

UNTUK POSISI B DIPASTIKAN AKAN MENIKMATI BERAGAM KESEMPATAN DIBAWAH INI

Kandidat dipastikan mendapat berbagai fasilitas Neraka berupa alam terbuka dengan fasilitas pemanas ruangan yang bertemperatur sangat luar biasa panasnya. Bahkan bila sebutir pasir neraka dijatuhkan ke muka bumi maka mengeringlah seluruh samudera di muka bumi ini dan mendidihlah kutub es yang ada di muka bumi ini. Bahkan bila seseorang dikeluarkan dari dalamnya sekejab kemudian dipindahkan ke tumpukan api unggun yang menyala-nyala di muka bumi ini maka iapun akan merasa lega.

Neraka sangat luas, jadi para pelamar posisi ini tidak perlu khawatir tidak kebagian tempat. Para pelamar posisi ini juga tak perlu khawatir segera mati kalau dibakar, karena tubuh kita akan dibuat sedemikian rupa hingga mampu memuai kalau dibakar (seperti kerupuk bila digoreng). Rasulullah saw bersabda, “Di neraka gigi seorang kafir akan (memuai) hingga sebesar gunung Uhud, dan (tebal) kulitnya membentang sejauh tiga hari perjalanan” (diriwayatkan oleh Abu Hurairah, HR Muslim). Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda, “Neraka dipegang oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuhpuluh ribu malaikat” M(HR Muslim). Rasulullah saw bersabda, “Allah mempunyai malaikat yang jarak antara kedua belah matanya adalah sepanjang seratus tahun perjalanan” (Abu Daud, Ibn Hanbal).

Oh, ya. Fasilitas ini juga meliputi makanan gratis yang mampu membakar isi perut, minuman yang mampu membocorkan usus serta fasilitas kolam renang gratis yang berisi nanah dan darah. Beberapa pembantu gratis juga disiapkan untuk menyayat lidah orang-orang yang suka menyakiti hati orang lain, maupun menyeterika perut orang-orang yang tidak membayar zakat.

Selain fasilitas tersebut, para kandidat akan melewati masa training yang lamanya mencapai ribuan tahun, yaitu :

1. Training indoor didalam kubur berupa siksa kubur dan ‘hidup’ dalam kesengsaraan ditemani ular dan makhluk aneh lainnya serta wajah-wajah buruk selama bertahun-tahun hingga ribuan tahun di alam barzakh tergantung kualitas amal ibadahnya dan dosa-dosa yang ia lakukan.

2. Training outdoor dilakukan di padang Mahsyar selama ribuan tahun, dalam suasana kepanikan dan huru-hara yang luar biasa. Bapak, ibu, anak dan saudara-saudara kita tak mampu menolong kita karena setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Bahkan para nabipun tidak mampu menolong, kecuali nabi Muhammad SAW yang akan menolong umatnya yang rajin bersholawat padanya.

SYARAT-SYARAT PELAMAR

- Tidak diperlukan ijazah

- Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok.

- Tidak perlu bawa harta

- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau seksi.

Cukup membawa dokumen asli dari keimanan dan amal karya Anda sendiri.

WAKTU WAWANCARA :

Wawancara tahap 1, dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan kuburan Anda. Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu (hadist hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal). Perlu diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh ditiupkan ke tubuh Anda semasa dalam kandungan ibu.

Wawancara tahap 2 : Hanya Allah lah yang tahu.

LOKASI DAN LAMA WAWANCARA

Wawancara tahap I, dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama beberapa menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.

Wawancara tahap II, dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan) selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda bahwa jarak waktu masa pengadilan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin adalah 500 tahun. Berbahagialah Anda yang miskin selama di dunia, yang memiliki sedikit harta untuk diminta pertanggungjawabannya (karena sebutir nasi yang Anda buang akan diminta pertanggungjawabannya).

PEWAWANCARA:

Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.

Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang Penguasa Hari Kemudian

WAWANCARA HANYA BERISI 6 PERTANYAAN :

1. Siapa Tuhanmu ?

2. Apa agamamu ?

3. Siapa nabimu?

4. Apa kitabmu?

5. Dimana kiblatmu ?

6. Siapa saudaramu?

Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah, tapi sayangnya tidak bisa dihapal dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan menjawabnya.

CARA MELAMAR:

Sekalilagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak perlu melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun Anda akan dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber malaikat yang bernama Izroil. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja (bisa jadi sebentar lagi).

BENARKAH LOWONGAN INI ?

Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam ini yang tidak mampu kita ketahui, apalagi mengenai akhirat.

Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit (berkriut-kriut), langit sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah SWT. Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut). Dan niscaya kalian tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia timpakan” ( HR Tirmidzi & Al-Bukhari)

Sementara jutaan Malaikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang bersujud kepada Allah, dan sementara Malaikat peniup Sangkakala sudah siap di depan trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula masih banyak diantara kita yang masih terlena dengan dunia ini. Tidak sadar ia bahwa dirinya sedang masuk dalam program penerimaan lowongan yang ada di akhirat.

Selasa, 10 Maret 2009

Berkaca Kehidupan Raja' bin Haywah

Debu-debu bertebangan. Mengepul diudara. Derap ribuan kuda dan balatentara yang terus berlari menuju arah musuh. Dengan suatu tekad kemenangan. Tak peduli. Terik matahari yang membakar. Mereka terus menuju medan perang. Menghadapi pasukan Konstatinopel. Diujung pandang mata mereka melihat kekuatan musuh.

Dan, pasukan Islam dipimpin Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. Di tengah-tengah pasukan Islam itu, ada seorang terkenal pemberani, yang bernama Abu al-Miqdam Raja’ bin Haywah rahimahullah. Mereka ingin menebus kekalahan yang mereka derita.

Ketika menjelang petang pasukan Islam membuat kemah di tanah datar yang penuh dengan rerumputan di bumi Qinsirin (Syria). Hari Jum’at Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik, yang mengenakan pakaian sutera hijau, dan bercermin di depan kaca, dan bergumam : “Wallahi. Aku seorang raja yang masih muda”. Lalu, Sulaiman pergi shalat. Orang-orang pun melakukan shalat Jum’at. Usai shalat, Sulaiman tak segera pulang, karena sakit. Ketika sakitnya kian berat, ia menulis surat kepada anaknya, yang belum dewasa.

Ketika Sulaiman sedang menulis surat, masuklah Raja’ bin Haywah rahimahullah menemuinya. “Apa yang engkau lakukan, wahai Amirul Mukminin?”, tanya Raja’. Sulaiman yang dalam kondisi sakit itu, menjelaskan kepadanya. Dan, Raja berkata : “Diantara hal yang dapat melindungi khalifah di dalam kuburnya adalah menyerahkan jabatan khalifah kepada seorang pria shaleh untuk memimpin kaum muslimin”, ungkap Raja’. Selanjutnya, Khalifah Sulaiman berkata : “Kalau begitu akau akan beristhikarah terlebih dahulu kepada Allah dan memikirkannya”.

Setelah beberapa hari Khalifah membakar surat yang telah ditulisnya, yang pernah akan diberikan kepada anak yang belum baligh. Dan, Khalifah Sulaiman memanggil Raja’ bin Haywah, yang sedang berada di kemah. “Bagaimana menurutmu tentang Dawud bin Sulaiman?”, tanya Khalifah Sulaiman. “Dia tidak ikut bersamamu ke Konstantinopel, dan engkau tidak tahu apakah dia hidup atau mati?”, jawab Raja’ bin Haywah. “Kalau begitu, siapa menurutmu?”, tanya Sulaiman. “Terserah kepadamu, wahai Amirul Mukminin”, jawab Raja’. Raja’ tida mau menjawab dengan tegas, karena ingin mengetahui siapa yang akan disebut oleh Khalifah Sulaiman. “Bagaimana kalau Umar bin Abdul Aziz?”, tanya Sulaiman.”Yang aku ketahui, demi Allah, dia orang yang sangat baik, memiliki keutamaan dan muslim”, ujar Raja’ bin Haywah. Lalu, Khalifah Sulaiman berkata :”Wallahi. Ia memang seperti itu”.

Namun, Sulaiman tak ingin Umar bin Abdul Aziz sebagai pemimpin, sementara Sulaiman tidak mengangkat penggantinya. Ia takut akan adanya fitnah dan bencana. Mereka tak ingin Umar bin Abdul Aziz berkuasa selamanya. Maka, Sulaiman mengangkat Yazid bin Abdul Malik,sebagai pengganti Umar bin Abdul Aziz. Saat itu, lalu Sulaiman menulis surat : “Bismillahirrahmanirrahim. Dari Abdullah Sulaiman bin Abdul Malik Amirul Mukminin untuk Umar bin Abdul Aziz. Sesungguhnya, aku telah mengangkatmu sebagai khalifah penggantiku. Setelah itu, Yazid bin Abdul Malik. Dengarkanlah dan patuhilah serta bertaqwalah kepada Allah. Janganlah kalian berselisih, karena kalian akan menjadi mangsa”. Usai menulis surat itu, ia menyuruh Ka’ab bin Hamid al Abasi, Kepala Kepolisian untuk mengumpulkan seluruh keluarganya.

Berkumpulah seluruh keluarganya. “Kami akan segera datang dan mengucapkan salam kepada Amirul Mukminin”, ujar Raja’ bin Haywah. Keluarga Sulaiman itu satu demi mereka berbaiat. “Hendaklah kalian memba’iat orang yang aku sebutkan di dalamnya”, ujar Sulaiman.Sulaiman berkata sambil menoleh kepada Raja’ yang memegang surat wasiat itu. Setelah keluarga dan orang-orang bubar, datanglah Umar bin Abdul Aziz rahimahullah, dan kepada Raja’ bin Haywah, ia berkata : “Aku takut bahwasanya aku akan dibebani tugas itu.

Karena itu, aku meminta kepadamu karena Allah, demi cinta dan kehormatanku, beritahukanlah tentang urusan itu kepadaku supaya sekarang juga aku mengundurkan diri, sebelum datang satu akibat buruk yang tidak sanggup aku rasakan, karena ketidak mampuanku menanggung tugas itu”, ungkap Umar. Kemudian Raja’ bin Haywah menjawabnya : “Wallahi. Aku tidak akan memberitahukan isi surat itu kepadamu sekalipun satu hurup”. Sampai akhirnya Umar bin Abdul Aziz pulang dengan rasa jengkel.

Tak lama Khalifah Sulaiman mangkat. Berkumpullah kaum muslimin di masjid Dabiq untuk mendengarkan isi surat yang ditulis Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik, berkenaan dengan khalifah penggantinya, yang belum diketahui namanya, selain Raja’ bin Haywah rahimahullah. Kemudian, surat itu dibacakan, dan orang-orang mengetahui pengganti Khalifah Sulaiman adalah Umar bin Abdul Aziz, kedua kelompok mereka merasa terpukul oleh isi surat itu. Kelompok pertamaadalah kelompok bani Marwan yang jabatan kekhalifahan lepas dari tangannya. Kelomok kedua, ialah Umar bin Abdul Aziz yang tidak menginginkan jabatan itu.

Begitulah sikap pemilik keshalehan.Mereka tidak menyukai jabatan karena tanggung jawab yang dipikulnya sangat berat.

Keputusan itu sungguh sangat memberatkan Umar bin Abdul Aziz. Sampai-sampai ia tidak mampu bangun dari tempat duduknya, sehingga ia harus dipapah oleh Raja’ bin Haywah untuk naik mimbar, ini sebagai awal babak baru sejarah perjalanan kaum muslimin. Umar bin Abdul Aziz adalah ahli ibadah, zuhud, dan wara’. Sungguh babak yang paling mengesankan dalam sejarah kaum muslimin. Alangkah indahnya akhir perjalanan Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. Itu adalah kebaikan yang paling agung. Karena ia dapat menyerahkan kekuasaannya kepada orang yang shaleh, yang memiliki sifat-sifat seperti ahli ibadah, zuhud, dan wara’. Semuanya itu, tak lepas dari jasa-jasa dari Abu Miqdam Raja’ bin Haywah al Kindi al Azdi.

Tentu, yang tak kalah pentingnya, pribadi dari Raja’ bin Haywah, yang sangat shaleh. Bersyukur Khalifah Sulaiman mempunyai seorang pejabat (wazir), yang amat thaat kepada Allah Azza Wa Jalla. Raja’ bin Haywah merupakan pemimin penduduk Syam. Ibnu Aun mengatakan : “Tiga orang yang tidak akau jumpai seperti mereka,bertemu lalu ssaling member wasiat, ‘Ibnu Sirin di Iraq, Al-Qasim bin Muhammad di Hijaz, dan Raja’bin Haywah di Syam”. Nuaim bin Sallamah menempatkan Raja’ bin Haywah dalam barisan para imam, panutan dan pemilik aneka keistemewaan serta sifat-sifat terpujji. Nuaim berkata : “Tak ada seoranngpun dari penduduk negeri Syam yanglebih aku sukai untuk aku teladani selain Raja’ bin Haywah.

Suatu pagi Raja’ bin Haywah berada di Istana Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. Ketika Alla’ bin Ru’yah menghadapnya, Raja’ bin Haywah bergegas menyambutnya, lalu berkata : “Amirul Mukminin hari ini telah mengangkat Ibnu Muahib sebagai hakim. Sekiranya aku disuruh memilih antara menjabat jabatan itu dengan digotong ke kuburan (mati), aku lebih memilih dikgotong ke kuburan”, ujar Raja’ bin Haywah. Pernyataan Haywah ini membuat Khalifah Sulaiman menjadi tercenung,ketika mengangkat Muahib.

"Adakah pilihanku ini benar-benar orang yang amanah?", kata Sulaiman.

Bandingkan dengan kehidupan orang-orang sekarang yang berlomba mengejar kekuasaan, yang dengan segala cara, tanpa mempedulikan akhlak Islami. Padahal, kekuasan yang dikejar itu, tak ada artinya apa-apa dibandingkan dengan kehidupan yang telah dijanjikan oleh Allah Rabbul Alamin. Tapi, manusia masih terus berkerumun di sekitar kekuasaan, tanpa dapat berbuat apa-apa dengan kekuasaan yang sudah dimilikinya. Wallahu ‘alam

Jumat, 06 Maret 2009

IBU

ibuuuuuuuuuuu
aku rindu belaian mu ibu
kenapa aku tidak merasakan di sayangi ibu ?
kenapa ibu harus pergi untuk selama lamanya
kenapa ibu harus pergi di saat aku tidak tau apa2 ?
maafkan semua dosa2 anakmu ini ibu
mungkin sewaktu aku kecil sering merepotkan mu
ya allah masukan ibuku ke dalam surga
kalau beliau ada dosa biar aku yang menanggung semua dosa itu ya allah
aku blom bisa membahagiakan kedua orang tuaku ya allah
mungkin hanya doa yang bisa aku berikan yang mungkin tidak sebanding dengan apa yang telah orang tua berikan kepadaku
istirahat lah dengan tenang bu
mungkin di kehidupan lain kita bisa berkumpul lagi
amin

Selasa, 03 Maret 2009

Perbandingan Dunia dan Akhirat (I)

dunia-akhirat.jpgTidak ada seorangpun yang menolak kenyataan bahwa kehidupan kita di dunia ini hanya untuk sementara waktu saja. Di akhir zaman saat ini, paling lama manusia dapat hidup selama 150 tahun. Setelah itu semua orang akan mati dan setelah mati pergi ke akhirat. Banyak orang mempercayai akan hal ini, hanya sedikit sekali yang tidak percaya. Umat Islam memang mempercayai bahwa akhirat itu ada.

Akhirat adalah tempat tinggal manusia yang kekal abadi. Di sana ada kesenangan dan kesusahan seperti halnya di dunia ada kesenagan dan keusahan. Hanya saja kesenangan dan kesusahan di dunia dan di akhirat tidak sama. Kalau kita bandingkan kesenangannya seperti kita memiliki rumah pohon dengan memiliki istana. Sedangkan perbandingan azabnya seperti gigitan semut dengan terkaman singa yang ganas.

Batas antara dunia dengan akhirat ialah alam kubur atau alam Barzakh. Di sana manusia ditahan untuk sementara waktu. Di alam Barzakh juga ada kesusahan dan ada kesenangan sebagaimana di dunia. Ibaratnya seperti perbatasan antara dua negara. Di perbatasan dua negara itulah ada kalanya manusia mendapat kesenangan dan ada kalanya mendapat kesusahan. Begitulah keadaan di antara dunia dengan akhirat yaitu alam kubur atau alam Barzakh.

Umat Islam mempercayai adanya kehidupan akhirat dan mempercayai bahwa alam Barzakh adalah batas antara dunia dan akhirat. Umat Islam juga percaya bahwa nikmat dan azab di sana jauh berbeda dengan nikmat dan azab di dunia. Bahkan seandainya Allah menjadikan kita dapat merasakan perbandingan itu saat ini, niscaya kita akan menolak dunia ini secara total dan akan menumpukan seratus persen hidup kita untuk tujuan akhirat. Akan tetapi manusia hidup di dunia ini terlebih dahulu. Dunia adalah negeri yang murah tapi dekat. Manusia akan merasakan nikmat dan azabnya terlebih dahulu sebelum nikmat dan azab akhirat sehingga manusia akan terpesona dengan kehidupan di dunia ini. Mereka menjadi lalai, lupa kepada kehidupan yang di sana, yaitu di negeri akhirat.

Oleh karena itulah maka manusia sanggup bersungguh-sungguh mengejar nikmat dunia dan menghindari azab di dunia ini. Manusia sanggup memeras otak dan tenaganya, pagi dan petang, siang dan malam tanpa merasa jemu. Walaupuh bersusah payah tapi tetap dihadapi juga kesusahan itu. Walaupun menderita menghadapi berbagai ujian tapi manusia sanggup menghadapinya. Adakalanya keuntungan yang dikejar, rugi yang didapat. Kesenangan yang diinginkan, kesusahan yang didapat. Kebahagiaan yang dikejar, penderitaan yang datang. Kebaikan yang diburu, kemalangan yang dijumpai. Namun manusia tetap tidak merasa jemu, tidak merasa kecewa dan tidak berputus asa. Digunakannya segenap tenaga yang ada untuk memburu dunia. Sampai-sampai tidak ada sama sekali ruangan di dalam hidupnya untuk urusan akhirat. Atau jika masih ada sedikit tenaga yang tersisa, itulah yang digunakan untuk urusan akhirat. Itu pun dengan perasaan jemu, berat dan susah.

Padahal di dalam pengalaman kita, mengejar akhirat sebenarnya lebih mudah daripada mengejar dunia. Sedangkan urusan akhirat adalah urusan yang lebih penting dibandingkan urusan dunia. Akhirat adalah istimewa dibandingkan dengan dunia yang murah ini. Walaupun penting tapi ternyata Allah mempermudahnya. Itulah sebagian rahmat Allah agar manusia cenderung ke sana. Sebaliknya, urusan dunia yang murah ini dijadikan Allah lebih susah agar manusia menganggap enteng dan kecil saja dunia ini. Sepatutnya demikian. Tapi rupanya manusia tidak begitu. Walaupun urusan akhirat itu mudah namun manusia merasa berat mengerjakannya. Sedangkan urusan dunia yang susah dirasakan lebih ringan dan mudah. Itu membuktikan bahwa daya tarik dunia lebih mempengaruhi manusia dibandingkan daya tarik akhirat yang istimewa dan agung sekalipun urusan dunia itu lebih susah dan berat…



ya sekedar untuk jaga2
agar kita tidak melupakan akhirat sebab di jaman sekarang manusia
sudah melupakan akhirat !!!!
yang ada di benak mereka hanya bersenang senang tanpa melihat sekeliling mereka
mereka lupa akan apa peran manusia di bumi ini ?
dan untuk yg punya blog ini maaf saya copy paste kata2 nya
artikel nya bagus teman hhi !!!



Senin, 02 Maret 2009

kenyataan lebih berkuasa dari pada perasaan

sebenernya aku g ada maksud buat ngebikin kmu dengan ketidak pastian ketidak jelasan tentang hubungan kita, tapi aku lebih memikirkan ke depan nya ...
emang sulit ya buat nunggu ?
emang kamu pikir aku enak kaya gini ?
dengan ketidak jelasan hubungan kita ? aku juga g pengen kaya gini aku jadi ngerasa g enak ama kmu
aku tuh sayang kamu
kalau udah sayang udah cinta g akan ada ce atau co yg bisa ngerubah perasaan kita
mau itu ce secantik bidadari co seganteng pangeran kalo udah bicara hati beda
uang,tahta,jabatan semua nya g akan berarti ....
nafsu sesaat itu g baik
kita harus bisa melawan ke egoisan diri kita
aku tuh jatuh cinta ama kamu
tau g rasanya pas kamu bikin blog
trus kamu bilang aku tulis nama orang yang aku sayangin
aku tuh seneng bangetttttttttttttttttttttttttttttt
ah kenapa kenyataan lebih berkuasa daripada perasaan
Cause you're my eyes
My true love, my whole heart.